Selasa, 10 November 2015

Tips Cara Mengatasi Rasa Malu

Rasa malu adalah sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial. Untuk mengatasi Rasa malu ini, yang Anda butuhkan adalah belajar bersikap rileks dalam pergaulan sosial. Untuk memulai mengurangi rasa malu, bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal di bawah ini yang mungkin dapat Anda praktekkan.

Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.

Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Anda memudar.

Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka.

Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaa. Anda dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan Anda, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.

Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain.

Berhentilah memikirkan ''segalanya atau bukan apa-apa". Pemikiran ''pasti begini/pasti begitu'' tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ektrim. Bagi orang yang sedang marah ''Anda salah'' dan ''mereka benar,'' orang yang marah akan melihat dirinya ''gagal'', sedang yang lain ''berhasil.

Akhirnya, gunakan latihan hipnotis. Hipnotis merupakan cara tercepat untuk mengubah tanggapan instink/emosi Anda dalam setiap situasi. Hanya pikirkan bahwa pikiran dan tubuh Anda dalam keadaan rilek sewaktu bertemu orang baru. Sebenarnya, sewaktu Anda merasa santai seringkali Anda akan menemukan saat yang tepat untuk menerapkan hipnotis agar merasa lebih percaya dirisaat berhadapan dengan orang-orang baru, dan tentu saja pada titik ini rasa malu akan tersingkir dengan sendirinya.
READ MORE - Tips Cara Mengatasi Rasa Malu

Kamis, 05 November 2015

Mendengarkan Musik Sedih akan Menambah Depresi

Mendengarkan musik ketika sedang sedih, stres atau depresi memang terasa cocok. Tapi sebaiknya Anda tidak mendengarkan lagu sedih atau sendu, karena menurut sebuah studi hal itu hanya akan memperparah kesedihan dan tingkat depresi Anda.

Para peneliti dari Lawson Health Research Institute, Ontario melihat adanya perubahan dalam otak ketika merespons sebuah musik. Adanya fakta ini bisa membuka satu cara baru untuk menangani orang-orang depresi.

Dalam studi tersebut, para responden diminta memilih lagu favoritnya, baik itu lagu gembira (tempo cepat) maupun lagu sedih (tempo lambat).

Dengan menggunakan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI), dilakukan scanning pada bagian otak partisipan yang sedang mendengarkan musik selama kurang lebih 3 hingga 5 menit.

Partisipan yang diikutsertakan dalam studi ini terdiri dari mereka yang sedang dalam keadaan depresi dan juga mereka yang dalam keadaan normal (tidak depresi).

Hasil dari studi yang terdapat dalam Journal Neuro Report menunjukkan bahwa partisipan yang sedang depresi memiliki aktivitas otak yang lebih banyak ketika mendengarkan musik gembira daripada mereka yang mendengarkan musik sedih.

Musik sedih dan bertempo lambat hanya akan menambah keadaan sedih dan depresi seseorang. Meskipun lagu sedih memang cocok menemani seseorang yang sedang stres atau depresi karena temponya yang lambat, menyentuh, dan sesuai dengan keadaan mereka, tapi para peneliti menyarankan agar hal itu tidak dilakukan karena hanya akan memperburuk situasi dan menyebabkan penurunan aktivitas otak mereka.

Seperti dikutip dari MSN, Kamis (27/8/2009), Dr Elizabeth Osuch mengatakan bahwa dengan memberikan penanganan melalui bagian otak yang terkena depresi, para ahli bisa menemukan obat yang lebih cepat mengatasi depresi tanpa memerlukan efek kimiawi.

Sejak tahun 1996 dan 2005, obat antidepresi memang banyak dipakai masyarakat di Amerika bahkan jumlahnya meningkat dua kali lipat dan para psikiater pun lebih banyak kedatangan pasien yang stres dan depresi.

Daripada mendengarkan musik sedih yang hanya akan membuat Anda tambah sedih, kenapa tidak mencari hal lain yang bisa membuat Anda tenang atau ceria kembali seperti olahraga, bercerita dengan teman, menonton film kartun, membaca komik, atau mungkin mengambil air wudhu dan membaca Al-quran untuk menenangkan hati dan pikiran bagi mereka yang beragama muslim.
READ MORE - Mendengarkan Musik Sedih akan Menambah Depresi