Jumat, 29 Mei 2015

5 tips menghindari mata lelah di depan komputer

Beberapa dari kita tentu memiliki kebiasaan untuk bekerja berlama-lama di depan monitor PC, entah untuk bekerja atau melakukan hal lain seperti bermain game dan browsing. Alhasil efek mata lelah dan kepala pening pun tak dapat dihindari.

Walau banyak yang menganggap fakta ini tidak sepenuhnya benar, namun kenyataannya hal ini tetap mempengaruhi kesehatan mata kita. Efeknya terkadang kita sedikit kesulitan untuk memfokuskan objek pandang, dan sebagainya. Hal ini tentunya diakibatkan pancaran radiasi monitor yang terlalu lama saat kita bekerja. Berikut ini adalah beberapa tips menghindari mata lelah, saat berada di depan monitor.

1.      Jaga jarak pandang dari monitor
Berada terlalu dekat dengan monitor memang sedikit membahayakan bagi mata kita. Seharusnya kita menjaga jarak pandang ke monitor kita dengan baik. Jarak yang disarankan adalah sekitar 20-40 inchi (50-100cm) dari mata. Jika kita masih kesulitan membaca padahal monitor sudah berada pada jarak 20 inchi, cobalah untuk memperbesar font kita hingga kita merasa nyaman.

2.     Singkirkan CRT, Beralih ke LCD
Monitor tabung (CRT) memang memberi efek yang lebih buruk dibanding LCD, selain energi yang dibutuhkan juga lebih besar. Cobalah mengganti monitor CRT kita dengan LCD. Namun harga monitor LCD memang lebih mahal dibanding CRT. Bagi kita yang masih menyeyangi monitor CRT, ada baiknya kita membeli filter anti-radiasi. ini adalah solusi untuk mengurangi rasa nyeri mata akibat duduk berlama-lama di depan monitor, namun dengan harga yang murah.

3.      Atur monitor setting
Beberapa monitor yang ada sekarang banyak menyediakan pre-set display mode, untuk memudahkan pengguna mengganti setting layar mereka. Pre-set setting tersebut memberi level brightnes yang berbeda, untuk menyesuaikan kondisi penggunaan monitor. Adakalanya manfaatkan hal tersebut. Misal settingan seperti, ‘text’ atau ‘internet’ akan terasa lebih sejuk di mata, saat kita gunakan untuk mengetik ataupun browsing. Setingan ‘game’ atau ‘movie’ akan terlihat lebih terang saat digunakan.

4.     Gunakan kacamata anti radiasi
Walau hal ini membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal, namun ada baiknya saat memiliki cukup uang kita membeli kacamata anti-radiasi. Selain bisa dibawa kemanapun kita bekerja, kacamata ini tak hanya berguna saat kita bekerja di depan monitor, namuna juga melindungi mata dari cahaya lampu mobil, radiasi TV, dan sebagainya. Faktanya lapisan anti-radiasi pada kacamata tersebut, sangat berguna bagi mata kita. Karena lapisan tersebut secara otomatis mengurangi efek nyeri di mata akibat radiasi cahaya berlebih.

5.      Mengistirahatkan mata sejenak, secara berkala
Cara termudah menghindari mata lelah akibat radiasi monitor adalah mengistirahatkannya secara berkala. Cobalah untuk mengistirahatkan mata sekitar 5 menit tiap jamnya. Kita dapat menggunakan waktu 5 menit tersebut untuk berjalan-jalan, melihat pemandangan, mencuci muka dan sebagainya. Yang penting menjauh dari monitor.
READ MORE - 5 tips menghindari mata lelah di depan komputer

Jumat, 22 Mei 2015

7 Keajaiban Air Mata



Siapa bilang menangis tak ada gunanya? Kelamaan menangis memang bisa bikin mata merah dan bengkak. Tapi jangan salah, menangis dan mengeluarkan air mata ternyata bisa jadi obat ajaib yang berguna bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Apa saja?
Dikutip dari Beliefnet, Jumat (21/8/2009), ini dia 7 keajaiban yang bisa Anda dapatkan setelah menangis dan berair mata.

 1.         Membantu penglihatan
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
2.         Membunuh bakteri
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.
3.         Meningkatkan mood
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.
4.         Mengeluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.
5.         Mengurangi stres
Bagaimana menangis bisa mengurangi stres? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.
6.         Membangun komunitas
Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.
7.         Melegakan perasaan
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam karena Anda bisa menangis meledak-ledak.
Jadi, tidak apa-apa kalau Anda menangis sesekali.
READ MORE - 7 Keajaiban Air Mata

Selasa, 19 Mei 2015

Yang Religius, Kesehatannya Lebih Bagus

Sebagai umat beragama, setiap hari kita melakukan ritual keagamaan. Bentuknya mungkin berbeda, berdasarkan agama yang dianut, namun tujuannya sama. Untuk mendekatkan diri pada Sang Khalik, memohon perlindungan dalam keseharian, serta tak lupa meminta kesehatan jasmani dan rohani.

Dalam penelitian yang dilakukan Dr.Andrew Newberg, profesor di bidang radiologi, psikologi, dan studi religi di University of Pennsylvania diketahui, kelompok orang rajin beribadah memiliki lapisan otak lebih tebal dibanding yang jarang berdoa.

Hal ini jelas menguntungkan. Lapisan otak yang aktif membantu mempertajam daya ingat kita. Ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Robert Hummer sejak 1992. Sosiolog sekaligus pakar demografi ini mengamati kelompok masyarakat yang rajin beribadah ke gereja dan yang tidak pernah sama sekali.

Menurut Hummer, setelah delapan tahun, mereka yang termasuk dalam kelompok kedua memiliki risiko meninggal dua kali lebih tinggi dari kelompok pertama.

"Orang-orang yang rajin mengikuti kegiatan keagamaan umumnya punya kehidupan sosial yang lebih aktif. Mereka bersahabat, saling mendukung, dan saling mengingatkan untuk memeriksakan kesehatan," kata Hummer.

Di negara kita, riset yang menegaskan soal ini memang belum banyak dipublikasikan. Namun, Prof.Dr.dr.H.Dadang Hawari menyatakan bahwa intervensi religius adalah salah satu elemen penting yang mendukung proses penyembuhan. Hal ini dituang dalam bukunya yang berjudul Integrasi Agama dalam Pelayanan Medik.

Intervensi religius yang bisa dijabarkan antara lain berupa aktivitas berdoa ini tentu perlu dibarengi terapi medis, meliputi biologik, psikologik, dan sosial. Secara umum, hasil studi dari berbagai ilmuwan menyimpulkan, berbagai wujud ibadah yang kita lakukan sehari-hari, bisa menuntuk pada beberapa kondisi kesehatan yang lebih baik.

Banyak penelitian mengungkap, keterlibatan aspek spiritual dalam hidup seseorang ternyata sangat memengaruhi mekanisme kerja tubuhnya, secara fisiologi maupun psikologi. Artinya, orang-orang yang rajin melakukan kegiatan keagamaan, kekebalan tubuhnya lebih baik daripada mereka yang tidak beribadah.

Penelitian juga mengungkapkan, memperbanyak waktu beribadah berguna menjaga kestabilan tekanan darah. Lebih lanjut, ini juga turut menurunkan risiko mereka terhadap penyakit-penyakit kardiovaskular.


Sikap berserah diri dan memohon bantuan kepada Yang Maha Kuasa, terbukti sanggup membantu kita menghadapi berbagai masalah sehari-hari yang meresahkan. Dengan begitu, kegelisahan yang kita rasakan tak akan menumpuk hingga menjadi lebih berat.
READ MORE - Yang Religius, Kesehatannya Lebih Bagus

Minggu, 17 Mei 2015

Habis Mandi Kok Malah Gerah

Jakarta, Pernahkan Anda merasa panas atau gerah setelah mandi? Jika pernah maka hal ini juga dialami oleh hampir sebagian besar orang di dunia. Kenapa seseorang tidak merasa segar setelah mandi, tapi justru merasa gerah atau panas?

Terkadang orang menjadi gerah karena setelah mandi bukan kesegaran yang didapatnya melainkan panas yang justru membuatnya merasa tidak nyaman. Sebenarnya ada empat pemicu yang membuat seseorang merasa gerah atau panas setelah mandi, seperti dikutip dari Paper Tiger, Jumat (13/11/2009), yaitu:
  1. Air yang tertinggal di kulit dan berlanjut ke rambut sehingga membuat tubuh merasa hangat atau panas setelah mandi.
  2. Uap yang berasal dari air bergabung dengan temperatur yang ada sehingga meningkatkan kelembaban dan temperatur dari kamar mandi itu sendiri.
  3. Menggosok badan dengan handuk kering yang terlalu keras bisa mengakibatkan gesekan sehingga membuat orang merasa panas setelah mandi.
  4. Handuk dan pakaian yang digunakan setelah mandi kemungkinan terbuat dari bahan yang terasa gerah atau panas.

Dengan kata lain penyebab tubuh merasa panas atau gerah setelah mandi adalah karena faktor air, ruangan, gesekan yang terjadi dengan kulit serta handuk dan pakaian yang digunakan setelah mandi.

Sebagai solusinya sebaiknya jika ingin menggunakan air hangat, jangan langsung membasuh badan dengan air hangat tapi biarkan tubuh menyesuaikan diri dulu dengan suhu ruangan yang baru setidaknya selama 10 detik. Setelah itu baru mulai membasuh tubuh yang dimulai dengan bagian kaki dan secara bertahap membasuh hingga bagian kepala.

Jika menggunakan air hangat, pastikan saat terakhirnya membilas dengan air dingin hingga tidak ada uap panas yang tersisa di tubuh. Dan juga jangan menggosok badan dengan handuk kering tapi cukup di tepuk-tepuk ringan saja sehingga tidak menimbulkan panas. Dan jangan menggunakan handuk yang tidak bisa menyerap air dengan baik.

Usahakan tidak terlalu lama berada di dalam kamar mandi dan keluar secepat mungkin setelah selesai mandi. Karena kelembaban yang ada di kamar mandi akan membuat seseorang menjadi gerah dan tidak ada salahnya untuk mengeringkan badan di tempat yang lebih terbuka seperti kamar tidur.


Tidak ada salahnya juga untuk menaburkan bedak sebelum meninggalkan kamar mandi, bedak ini bisa berguna untuk menyerap keringat dan menghambat pori-pori tubuh. Selain itu sebaiknya tidak terlalu sering mandi dengan menggunakan air hangat atau panas, karena bisa membuat tubuh menjadi kering dan jika bilasnya tidak benar bisa menyebabkan tubuh berkeringat setelah mandi.
READ MORE - Habis Mandi Kok Malah Gerah

Rabu, 13 Mei 2015

Bagaimana cara mandi yang benar?


Kebiasaan orang mandi adalah dengan cara langsung mengguyur badan secara keseluruhan. Kebiasaan mandi seperti ini akan merugikan kesehatan badan, terutama berkaitan dengan masalah masuk angin dan influensa. Dengan cara mandi seperti ini akan menyebabkan hawa panas tubuh terperangkap di dalam badan yang akan menyebabkan keseimbangan hawa panas dalam tubuh dan hawa dingin menjadi terganggu. Berikut ini saya paparkan cara mandi yang benar yang dapat membantu meningkatkan kesehatan anda, terutama yang sering terserang masuk angin dan influensa. Cara memulai mandi yang benar, dengan urutan sebagai berikut :

1. Menyiram mulai dari ujung jari kaki (kanan dan kiri) ke arah atas sampai lutut;
2. Menyiram mulai dari lutut (kanan dan kiri) ke arah atas sampai bagian perut;
3. Menyiram mulai dari bagian perut ke arah atas sampai pundak;
4. Menyiram mulai jari ujung jari tangan (kanan dan kiri) sampai ke pundak;
5. Menyiram mulai dari bagian leher ke arah atas sampai kepala.
6. Menyikat Gigi

Urutan kegiatan seperti tersebut di atas harus berurutan dari 1 sampai 6 dan masing-masing dilakukan sebanyak minimal 3 (tiga) kali kecuali menyikat gigi. Memulai mandi dari bagian bawah terlebih dahulu dimaksudkan agar hawa panas tubuh terangkat ke bagian atas tubuh dan akhirnya akan terbuang keluar melalui lubang-lubang (rongga) tubuh bagian atas seperti mulut, hidung dan telinga.

Pada saat menyiram bagian perut dan bagian dada (urutan 3&4) biasanya kita akan merasakan merinding, hal ini disebabkan oleh bergeraknya hawa panas tubuh dari bagian bawah badan ke bagian atas. Pada saat menyiram kepala, orang yang mandi akan merasa sedikit pusing. Rasa pusing ini disebabkan oleh keluarnya hawa panas tubuh melalui rongga bagian atas seperti mulut, hidung dan telinga. Setelah itu baru kita menyikat gigi.

Bila kegiatan mandi ini dilaksanakan terus menerus (konsisten), maka kira-kira dalam waktu 2 (dua) sampai 3 (tiga) bulan anda akan merasakan manfaatnya, badan akan terasa segar, ringan dalam bergerak dan akan terhindar dari sakit influensa dan masuk angin.

READ MORE - Bagaimana cara mandi yang benar?

Minggu, 10 Mei 2015

8 Trik Melawan Malas Saat Bangun Pagi

Gerakan yang tepat di pagi hari akan membuat Anda fokus, bersemangat dan tampak positif meski rutinitas sehari-hari cukup melelahkan. Dikutip dari Prevention, Senin (10/8/2009), ini dia 8 tips yang akan membuat juragan2 menyambut pagi dengan lebih bersemangat.

Lihatlah Sesuatu Yang Berwarna
“Ketika mata Anda terbuka dan melihat sesuatu yang berwarna, adrenalin akan terpicu dan seketika itu pula energi Anda akan terdorong,” ujar Leatrice Eiseman, direktur eksekutif dari Pantone Color Institute.

Gunakan warna-warna cerah seperti merah, orange atau kuning pada bantal, selimut atau apapun yang berada dekat area kasur ketika Anda membuka mata untuk pertama kalinya.

Bangun dan Lihatlah Bunga Mawar
“Melihat sekuntum bunga mawar ketika terbangun, terutama bagi wanita akan meningkatkan mood dan semangatnya yang akan bertahan sepanjang hari,” ujar Nancy Etcoff, PhD, anggota Harvard Medical School and the Harvard University Mind/Brain/Behavior Initiative.

Berhenti Memencet Tombol ‘Snooze’ di Alarm Anda
“Ketika Anda menekan tombol snooze, otak Anda tahu dan akan berkata bahwa bunyi itu akan mati beberapa menit lagi, sehingga Anda akan tertidur lebih pulas. Tapi itu juga artinya Anda akan lebih capek mendengar bunyi itu daripada ketika mendengar bunyi itu pertama kalinya.

“Strategi yang paling tepat adalah menyetel alarm pada jam dimana Anda benar-benar akan bangun, tidak usah menyetelnya lebih awal karena Anda tahu hal itu hanya akan membuat Anda lebih sering menekan tombol snooze,” ujar Jodi Mindell, PhD dari The Sleep Disorders Center at the Children’s Hospital of Philadelphia.

Gambarkan Harimu Sejenak
Ketika Anda benar-benar terbangun, tutup mata sejenak dan gambarkan apa yang akan Anda kerjakan pada hari itu dengan penuh semangat dan positif. “Berimajinasi tentang aktivitas selanjutnya akan merangsang otak untuk berpikir dan Anda akan berusaha mewujudkannya ketika benar-benar beraktivitas,” ujar Dana Lightman, PhD, psikolog dai Abington, PA.

Minumlah Air Segera Setelah Bangun
Meminum segelas air segera setelah terbangun adalah cara yang baik untuk mengganti cairan tubuh yang berkurang semalamnya. “Segala sesuatu yang terjadi di dalam tubuh memerlukan air. Tanpa air yang cukup, sistem metabolisme dalam tubuh akan bekerja lebih keras yang dapat menyebabkan melemahnya fungsi organ,” ujar Holly Andersen, MD, seorang asisten profesor di Weill Cornell Medical Center.

Biarkan Sinar Matahari Masuk
Sinar matahari yang menyentuh kulit akan membuat Anda lebih terbangun. Bacalah koran di dekat jendela atau keluarlah untuk sekedar minum kopi beberapa menit.

“Cahaya pagi yang masuk ke dalam tubuh bagaikan jam biologis yang akan menghentikan sekresi melatonin, hormon yang membuat seseorang mengantuk dan meningkatkan hormon serotonin yang memicu mood seseorang” ujar James B. Maas, PhD, seorang profesor psikologi di Cornell University.

Beri Sedikit Pijatan Di Wajah
Memijat area di sekitar wajah akan meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat bangun tidur. Mulailah memijat dari daerah kening, pipi, pukul-pukul dengan telapak tangan, kemudian daerah dagu dan akhirnya seluruh bagian wajah. Selain meningkatkan sirkulasi darah, gerakan memijat bisa membuat Anda berpijar dengan cepat.

Bermainlah Sedikit
Aktivitas fisik adalah satu cara ampuh untuk mengusir malas. “Melakukan seks di pagi hari contohnya bisa meningkatkan mood Anda karena beberapa hormon akan keluar, seperti hormon peningkat stamina (testosteron), energi (dopamin) dan ketenangan (oxytocin),” ujar Helen E. Fisher, PhD, seorang anthropolog dari Rutgers University.

Semoga bisa bermanfaat
READ MORE - 8 Trik Melawan Malas Saat Bangun Pagi